Kamis, 23 Juni 2011
Selasa, 21 Juni 2011
Iwan Fals Minta Pemerintah Sediakan Lapangan Pekerjaan Top 9 News / Hukum & Kriminal / Selasa, 21 Juni 2011 21:24 WIB
http://www.metrotvnews.com/read/newsvideo/2011/06/21/130647/Iwan-Fals-Minta-Pemerintah-Sediakan-Lapangan-Pekerjaan-Metrotvnews.com, Jakarta: Musisi Iwan Fals mengecam pemerintah karena gagal melindungi tenaga kerja Indonesia (TKI) di luar negeri menyusul dihukum pancung Ruyati, TKI asal Bekasi, jawa Barat. Iwan pun meminta pemerintah segera menghentikan pengiriman tenaga kerja pembantu rumah tangga wanita ke Arab Saudi. Pemerintah kini harus serius menyediakan lapangan pekerjaan di dalam negeri.
"Pemerintah harus serius memberikan lapangan pekerjaan di Tanah Air. Sehingga, rakyat tidak perlu pergi ke luar ke negeri untuk mencari pekerjaan. Apalagi di sana juga tidak ada jaminan perlindungan," jelas musisi bernama asli Virgiawan Listanto di Jakarta, Selasa (21/6).
Senada dengan Iwan, mantan Ketua Umum PBNU Hasyim Muzadi mengatakan, negara miskin sekalipun tidak akan mengirimkan TKW ke Arab Saudi. Sebab, di negeri itu tidak ada jaminan perlindungan untuk pembantu rumah tangga dari tindak kekerasan majikan.
"Hanya Indonesia yang mengirimkan TKW rumah tangga ke Arab Saudi. Padahal, negara semiskin apa pun tidak mau mengrimkan ke Arab. Bahkan, Bangladesh, Pakistan dan negara-negara di Afrika Tengah pun tidak mau mengirimkan warganya. Di sana tidak ada jaminan untuk melindungi pembantu rumah tangga," tegasnya.(ARD)
Rabu, 15 Juni 2011
Duh, Satu Keluarga di Jember Lumpuh dan Terlilit Kemiskinan
JEMBER, Keluarga Janiman bernasib nahas. Warga yang tinggal di Desa Rambi Puji, Jember, Jawa Timur, itu hidup dalam kemiskinan selama bertahun-tahun. Bahkan tiga anggota keluarga Janiman harus hidup lumpuh selama sepuluh tahun.
Mereka yang lumpuh adalah Janiman, istri, dan anaknya. Sehari-hari mereka hidup dari belas kasihan orang lain. Rumah tempat tinggal keluarga ini juga tak layak, bahkan nyaris roboh. Alih-alih memperbaiki rumah, untuk berobat ke rumah sakit saja Janiman tak mampu.
Tetangga Janiman tak mampu berbuat banyak. Mereka juga bukan orang yang berkemampuan. Untuk masak, warga sekitar menggunakan kertas dan sisa kulit durian.
Tak ada yang mampu mengobati lumpuhnya keluarga Janiman karena biayanya terlalu besar. Warga berharap pemerintah segera turun tangan menolong keluarga Janiman.
Ironi Kemiskinan di Jember
Sungguh mengejutkan, saat sejumlah media massa memunculkan data kemiskinan di Jember. Berdasarkan hasil pendataan sosial ekonomi
oleh Badan Pusat Statistk pada tahun 2008, jumlah rumah tangga miskin di Jember mencapai 237.700 rumah tangga. Dengan jumlah ini,
Kabupaten Jember menempati peringkat pertama dengan jumlah rumah tangga miskin terbanyak se-Jawa Timur.
Keterkejutan berbagai pihak, mulai dari pejabat hingga masyarakat memang beralasan. Pasalnya, Jember termasuk 4 besar kabupaten kaya di
Jawa Timur dengan kekuatan APBD tahun ini mencapai Rp 1,3 triliun lebih. Jadi, agak tidak wajar rasanya kalau dengan APBD yang demikian
tinggi kemiskinan masih terus bergelayut di Jember.
Fakta kemiskinan di Jember ini kemudian mengungkap beberapa fakta yang lain. Meski telah banyak program pengentasan kemiskinan yang
digagas pemerintah, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, ternyata tidak serta-merta menghapus kemiskinan itu sendiri. Seperti
program bantuan langsung tunai (BLT), PNPM Mandiri, Jamkesmas, Program Keluarga Harapan (PKH), ataupun yang secara spesifik
dilaksanakan Pemkab Jember misalnya program penerangan jalam umum (PJU) di 9.000 titik yang memakan anggaran Rp 85 miliar pada
tahun 2008. Tiap bulan beban APBD Jember untuk pembayaran rekening listrik PJU mencapai Rp 4 miliar lebih.
Biaya bulanan rekening listrik PJU tersebut setara dengan kebutuhan anggaran setengah tahun yang diminta RSUD dr Subandi Jember guna
melayani sekitar 7.200 pasien miskin yang tidak terdata dalam daftar penerima Jamkesmas. Sayangnya, permintaan itu ditolak oleh Pemkab
dengan alasan anggaran yang sangat terbatas.
Belum lagi anggaran pendamping dana bantuan operasional sekolah (BOS) yang hingga kini juga belum disetujui sehingga terdapat sekitar
115.521 anak usia sekolah di Jember rawan putus sekolah lantaran tidak kuat membayar biaya pendidikan yang semakin tidak terjangkau.
Pemkab Jember telah membiarkan mereka menjadi anak jalanan dengan menjual koran, mengamen, dan mengemis.
Anehnya tahun ini Pemkab Jember lebih mengedepankan anggaran Rp 500 juta bagi masing-masing desa yang dinilai sarat muatan politis
menjelang hajat pilkada Jember. Terhitung, untuk kebutuhan tersebut, uang rakyat tersedot sampai Rp 124 miliar.
Episode kemiskinan di Jember memang selalu berkisah tentang orang-orang yang kalah dan dikalahkan dalam konteks pendidikan dan
kesehatan. Dua hal yang menghadirkan cerita perih dan mengharu biru karena mereka harus teralienasi untuk mendapat layanan pendidikan
dan kesehatan yang layak.
Prorakyat
Dalam analisis kebijakan publik, postur tubuh APBD Pemkab Jember dalam 3 tahun terakhir memang terasa kurang ideal jika direlasikan
dengan jumlah kemiskinan. Pada zoning kebijakan publik, kemiskinan menempati kuadran tiga dan merupakan problematika yang semua pihak
sepakat harus dihapus, tetapi menghadapi persoalan metodologis. Karena menempati kuadran penting dan kritis, seharusnya politik anggaran
memuat program-program prorakyat. Persoalannya, politik anggaran Pemkab Jember sekarang ini tidak netral dan justru mengingkari hak-hak
dasar masyarakat. APBD Jember yang pembahasannya diageni pejabat memuat kontradiksi-kontradiksi sosial dan tidak sepenuhnya
merefleksikan isu publik. Suara-suara dari si miskin hilang ditelan angin dan tertabrak hiruk-pikuk kepentingan sesaat para pembuat kebijakan.
Jadi, tidak heran kalau kemiskinan di Jember terus berlangsung, bahkan jumlahnya bertambah.
Bagi saya, merupakan pekerjaan yang telampau mudah meloloskan permintaan anggaran Rp 8 miliar untuk pengobatan pasien miskin
non-jamkesmas selama setahun. Tidak perlu pikir panjang mengalokasikan dana BOS untuk menyelamatkan generasi bangsa dari
keterperukuan berkepanjangan karena kemiskinan.
Kenyataannya APBD yang sudah tersedot maksimal untuk belanja pegawai dan dana sharing program pemerintah pusat, masih diperparah
dengan gebyar program-program pembangunan fisik yang malah menggusur eksistensi si miskin. Kenyataannya pula pembangunan fisik yang
diluncurkan Pemkab Jember berumur pendek. Baru hitungan minggu, bangunan sudah banyak yang rusak parah.
Atas kondisi itu, Pemkab Jember harus segera berbenah dan bangkit membangun kesadaran kritisnya supaya tidak terus-menerus terpuruk
pada kemiskinan. Perlu meluruskan kembali ruh APBD agar benar-benar berpihak kepada rakyat miskin. Sebab, dilihat dari 4 program prioritas
APBD Jember, sektor pendidikan dan kesehatan selalu menempati posisi pertama dan kedua, diikuti selanjutnya pembangunan infrastruktur
dan pembangunan ekonomi. Nur Elya Anggraini Mahasiswa Magister Ilmu Administrasi Publik Program Pascasarjana Universitas Jember
Sumber;http://cetak.kompas.com/read/xml/2010/03/11/15562229/ironi.kemiskinan.di.jember
Jember, Jagoan Entas Kemiskinan
Di luar ketiga parameter utama dengan 10 indikator/kategori penghargaan di atas, JPIP masih memiliki dua parameter khusus. Yaitu kategori pengentasan kemiskinan (poverty alleviation) dan pengelolaan lingkungan (environment management).
Untuk pengentasan kemiskinan, Otonomi Award kali ini diboyong oleh daerah yang sama dengan tahun lalu, yaitu Kabupaten Jember. Sukses dengan program bank untuk orang miskin yang mengadopsi model Grameen tak lantas membuat Pemkab Jember berhenti berinovasi. Sebaliknya, pemkab mengembangkan program terpadu pengentasan kemiskinan.
Caranya dengan memilih empat desa termiskin berdasarkan IPM dan angka kemiskinan. Sektor kesehatan, pendidikan, ekonomi produktif, sarana dan prasana dasar menjadi fokus yang dibidik dalam program ini. Sebanyak 15 SKPD dilibatkan dalam program yang dimulai sejak 2006 itu.
Sementara itu, Kota Surabaya memboyong apresiasi di bidang pengelolaan lingkungan dengan program Pengelolaan Sampah Mandiri dan Perluasan Ruang Terbuka Hijau (RTH). Untuk mereduksi sampah yang dikirim ke tempat pembuangan akhir (TPA), komunitas masyarakat di 19 kelurahan di Surabaya dilibatkan dalam pengelolaan sampah sejak 2006. Dengan demikian, hanya 10 persen sampah di komunitas tersebut yang dikirim ke TPA.(dayat/mk)
sumber: jawa pos
Untuk pengentasan kemiskinan, Otonomi Award kali ini diboyong oleh daerah yang sama dengan tahun lalu, yaitu Kabupaten Jember. Sukses dengan program bank untuk orang miskin yang mengadopsi model Grameen tak lantas membuat Pemkab Jember berhenti berinovasi. Sebaliknya, pemkab mengembangkan program terpadu pengentasan kemiskinan.
Caranya dengan memilih empat desa termiskin berdasarkan IPM dan angka kemiskinan. Sektor kesehatan, pendidikan, ekonomi produktif, sarana dan prasana dasar menjadi fokus yang dibidik dalam program ini. Sebanyak 15 SKPD dilibatkan dalam program yang dimulai sejak 2006 itu.
Sementara itu, Kota Surabaya memboyong apresiasi di bidang pengelolaan lingkungan dengan program Pengelolaan Sampah Mandiri dan Perluasan Ruang Terbuka Hijau (RTH). Untuk mereduksi sampah yang dikirim ke tempat pembuangan akhir (TPA), komunitas masyarakat di 19 kelurahan di Surabaya dilibatkan dalam pengelolaan sampah sejak 2006. Dengan demikian, hanya 10 persen sampah di komunitas tersebut yang dikirim ke TPA.(dayat/mk)
sumber: jawa pos
Menyayangkan Tingginya Angka Kemiskinan Di Kabupaten Jember.
Beberapa waktu lalu, Badan Pusat Statistik (BPS) Jember merilis angka kemiskinan. Yang menarik untuk dicermati, ternyata Kabupaten Jember menempati urutan pertama, terkait angka kemiskinan di Jawa Timur. Jumlah penduduk miskin di Kabupaten Jember, mencapai 237.700 kepala keluarga. Jumlah tersebut ternyata terbanyak, jika dibandingkan dengan 38 Kabupaten, Kota Sejawa Timur. Terkait persoalan ini, bagaimana Pemkab Jember menyikapinya? Lalu, bagaimana pula dewan menyikapi persoalan ini?
Kabupaten Bondowoso menempati posisi kedua, dengan angka kemiskinan mencapai 167.366 KK, sedangkan di posisi ketiga, ditempati oleh Kabupaten Malang sebanyak 155.845 KK.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jember, Nela Oktaviana menjelaskan, secara keseluruhan angka kemisikinan di Jawa Timur berjumlah 3 juta lebih. Yang dikelompokkan menjadi tiga, sangat miskin, miskin dan hampir miskin. Nela menambahkan, angka kemisikinan di Jember memang menempati urutan pertama di Jawa Timur. Namun kata dia, jika dijumlahkan dengan total Jumlah Penduduk Di Jember, kabupaten jember tidak tergolong kabupaten termiskin.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Jember, Miftahul Ulum, mengaku kaget dengan Data Kemiskinan Di Jember, sebab selama ini, DPRD Jember sudah sering mengingatkan, agar pendataan keluarga miskin, dilakukan dengan hati-hati dan cermat.
Ulum menambahkan, dirinya tidak habis fikir dengan tingginya angka Kemiskinan Di Jember. Padahal kata dia, pada pendataan Program Jamkesmas, Pemkab Jember justru tidak mengambil seluruh kuotanya. Pemkab beralasan, Di Jember sudah tidak ada masyarakat miskin.
Pernyataan tersebut lanjut Ulum, bertolak belakang dengan data dari BPS, dimana Jember menempati urutan pertama persoalan kemiskinan. Semestinya kata dia, Pemkab Jember harus berani jujur dan menyampaikan fakta sebenarnya, bahwa warga miskin di jember jumlahnya masih banyak.
Ulum khawatir, jika pemkab tidak terbuka terhadap persoalan kemiskinan, akan berdampak kepada minimnya program pengentasan kemiskinan, baik dari APBD Jawa Timur Maupun APBN.
Ulum berharap, agar pemkab segera mengambil langkah konkrit terhadap persoalan ini. Sebab menurutnya, jika terus dibiarkan bukan tidak mungkin, angka kemiskinan di jember terus meningkat.
Sebelumnya, Wakil Gubernur Jawa Timur, Syaifullah Yusuf atau yang akrab di panggil Gus Ipul menjelaskan, Pemprov Jawa Timur sudah menyiapkan program pengentasan kemiskinan, melalui program pemberdayaan.
Untuk jenis programnya lanjut Gus Ipul, akan disesuaikan dengan kategori kemiskinannnya. Misalkan, untuk rumah tangga sangat miskin, akan diberikan bantuan dalam bentuk tunai. Sedangkan untuk rumah tangga miskin dan hampir mendekati miskin, pemprov akan memberikan pinjaman modal. Dengan harapan, mereka dapat mengelola modal tersebut, untuk membukan modal usaha.
Sementara Wakil Bupati Jember, Kusen Andalas mengatakan, persoalan data kemiskinan dari BPS, akan dibicarakan dengan DPRD Jember, sebab menurutnya, persoalan ini harus dibahas bersama antara legislatif dan eksekutif.
Kemudian lanjut Kusen, Pemkab Jember akan mensinkronkan data dari BPS dengan data dari Dispenduk. Minimal kata dia, darisini akan terlihat, apakah data tersebut merupakan data tambahan, atau data baru.
Kusen menambahkan, Pemkab Jember tidak akan tinggal diam terhadap persoalan ini. Apalagi pengentasan kemiskinan menjadi perhatian serius presiden. Salah satu langkah konkrit yang akan dilakukan, akan merubah arah Pembangunan Jember Di APBD 2010.
Kabupaten Bondowoso menempati posisi kedua, dengan angka kemiskinan mencapai 167.366 KK, sedangkan di posisi ketiga, ditempati oleh Kabupaten Malang sebanyak 155.845 KK.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jember, Nela Oktaviana menjelaskan, secara keseluruhan angka kemisikinan di Jawa Timur berjumlah 3 juta lebih. Yang dikelompokkan menjadi tiga, sangat miskin, miskin dan hampir miskin. Nela menambahkan, angka kemisikinan di Jember memang menempati urutan pertama di Jawa Timur. Namun kata dia, jika dijumlahkan dengan total Jumlah Penduduk Di Jember, kabupaten jember tidak tergolong kabupaten termiskin.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Jember, Miftahul Ulum, mengaku kaget dengan Data Kemiskinan Di Jember, sebab selama ini, DPRD Jember sudah sering mengingatkan, agar pendataan keluarga miskin, dilakukan dengan hati-hati dan cermat.
Ulum menambahkan, dirinya tidak habis fikir dengan tingginya angka Kemiskinan Di Jember. Padahal kata dia, pada pendataan Program Jamkesmas, Pemkab Jember justru tidak mengambil seluruh kuotanya. Pemkab beralasan, Di Jember sudah tidak ada masyarakat miskin.
Pernyataan tersebut lanjut Ulum, bertolak belakang dengan data dari BPS, dimana Jember menempati urutan pertama persoalan kemiskinan. Semestinya kata dia, Pemkab Jember harus berani jujur dan menyampaikan fakta sebenarnya, bahwa warga miskin di jember jumlahnya masih banyak.
Ulum khawatir, jika pemkab tidak terbuka terhadap persoalan kemiskinan, akan berdampak kepada minimnya program pengentasan kemiskinan, baik dari APBD Jawa Timur Maupun APBN.
Ulum berharap, agar pemkab segera mengambil langkah konkrit terhadap persoalan ini. Sebab menurutnya, jika terus dibiarkan bukan tidak mungkin, angka kemiskinan di jember terus meningkat.
Sebelumnya, Wakil Gubernur Jawa Timur, Syaifullah Yusuf atau yang akrab di panggil Gus Ipul menjelaskan, Pemprov Jawa Timur sudah menyiapkan program pengentasan kemiskinan, melalui program pemberdayaan.
Untuk jenis programnya lanjut Gus Ipul, akan disesuaikan dengan kategori kemiskinannnya. Misalkan, untuk rumah tangga sangat miskin, akan diberikan bantuan dalam bentuk tunai. Sedangkan untuk rumah tangga miskin dan hampir mendekati miskin, pemprov akan memberikan pinjaman modal. Dengan harapan, mereka dapat mengelola modal tersebut, untuk membukan modal usaha.
Sementara Wakil Bupati Jember, Kusen Andalas mengatakan, persoalan data kemiskinan dari BPS, akan dibicarakan dengan DPRD Jember, sebab menurutnya, persoalan ini harus dibahas bersama antara legislatif dan eksekutif.
Kemudian lanjut Kusen, Pemkab Jember akan mensinkronkan data dari BPS dengan data dari Dispenduk. Minimal kata dia, darisini akan terlihat, apakah data tersebut merupakan data tambahan, atau data baru.
Kusen menambahkan, Pemkab Jember tidak akan tinggal diam terhadap persoalan ini. Apalagi pengentasan kemiskinan menjadi perhatian serius presiden. Salah satu langkah konkrit yang akan dilakukan, akan merubah arah Pembangunan Jember Di APBD 2010.
Angka Kemiskinan Di Jember Menempati Urutan Pertama Se Jawa Timur
Meski tidak termasuk sebagai kabupaten termiskin ternyata angka kemiskinan di kabupaten Jember masuk kategori paling banyak dibandingkan 38 kabupaten lain di Jawa Timur. Hal ini berdasarkan data di badan pusat statistik kabupaten Jember.
Kepala kantor Badan Pusat Statistik Jember Nella Oktaviana mengatakan, angka kemiskinan di propinsi Jawa Timur secara keseluruhan sebanyak 3 juta lebih kepala keluarga. Jumlah sebanyak itu terbagi menjadi tiga ketegori, sangat miskin, miskin dan hampir miskin.
Sedangkan untuk kabupaten Jember lanjut Nella, merupakan terbanyak dibandingkan seluruh kabupaten dan kota yang ada di Jawa Timur. Menyusul kemudian kabupaten Bondowoso dan kabupaten Malang. Tetapi jika dibandingkan dengan total jumlah penduduk, Jember tidak masuk kategori kabupaten termiskin. Kabupaten termiskin di tempati Bondowoso kemudian disusul kabupaten Sampang.
Sementara wakil gubernur Jawa Timur Syaifullah Yusuf sebelumnya mengatakan, pemerintah propinsi sudah menyiapkan program khusus untuk memberdayakan masyarakat miskin. Jenis progamnya nanti akan disesuaikan dengan katogori kemiskinannya. Rumah tangga sangat miskin misalnya, akan diberikan cash transfer atau semacam bantuan langsung tunai. Sedangkan rumah tangga miskin dan hampir miskin akan diberikan akses pinjaman modal untuk mendongkrak perekonomian mereka.
Kepala kantor Badan Pusat Statistik Jember Nella Oktaviana mengatakan, angka kemiskinan di propinsi Jawa Timur secara keseluruhan sebanyak 3 juta lebih kepala keluarga. Jumlah sebanyak itu terbagi menjadi tiga ketegori, sangat miskin, miskin dan hampir miskin.
Sedangkan untuk kabupaten Jember lanjut Nella, merupakan terbanyak dibandingkan seluruh kabupaten dan kota yang ada di Jawa Timur. Menyusul kemudian kabupaten Bondowoso dan kabupaten Malang. Tetapi jika dibandingkan dengan total jumlah penduduk, Jember tidak masuk kategori kabupaten termiskin. Kabupaten termiskin di tempati Bondowoso kemudian disusul kabupaten Sampang.
Sementara wakil gubernur Jawa Timur Syaifullah Yusuf sebelumnya mengatakan, pemerintah propinsi sudah menyiapkan program khusus untuk memberdayakan masyarakat miskin. Jenis progamnya nanti akan disesuaikan dengan katogori kemiskinannya. Rumah tangga sangat miskin misalnya, akan diberikan cash transfer atau semacam bantuan langsung tunai. Sedangkan rumah tangga miskin dan hampir miskin akan diberikan akses pinjaman modal untuk mendongkrak perekonomian mereka.
Senin, 13 Juni 2011
Iwan Fals Salat Gaib dan Konser Buat Korban Merapi
JEMBER - Musisi Iwan Fals menggelar salat gaib, yang dilanjutkan dengan doa bersama dan tahlilan di Pondok Pesantren (PP) Al-Qodiri Kabupaten Jember, Rabu (27/10/2010) malam, untuk para korban bencana alam Mentawai dan Merapi. Salat gaib itu dipimpin pengasuh PP Al-Qodiri, KH Ahmad Muzakki Syah, yang selama ini dikenal sebagai guru spiritual Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).Acara itu juga diikuti Al Zastrouw, komandan Sanggar Musik Ki Ageng Ganjur, dan sekitar 3.000 santri pondok yang berada di Kecamatan Patrang, Jember. Setelah menggelar salat gaib dan tahlilan, Iwan Fals bersama Ki Ageng Ganjur menggelar konser spiritual di pondok itu.
Sebelum konser dimulai, Kiai Muzakki mengajak ribuan penonton —sebagian besar fans berat Iwan, yang tergabung dalam kelompok Orang Indonesia (OI)— untuk membaca Surat Al-Fatihah yang ditujukan bagi korban bencana alam di Mentawai dan Merapi. Sebelum naik panggung, kepada sejumlah wartawan yang mewawancarainya, Iwan Fals mengingatkan agar seluruh pihak mengambil pelajaran dari bencana alam tersebut.
Pemerintah sudah banyak belajar dari bencana alam yang terjadi di Indonesia, kata Iwan, hendaknyapemerintah bisa serius dan sigap menghadapi bencana Mentawai dan Merapi. “Belum lagi ketua PMI-nya Pak JK (Jusuf Kalla, Red) kan cukup gesit,” kata Iwan seraya menambahkan bahwa sejumlah elemen masyarakat juga mempunyai respons tinggi jika ada bencana.
Dalam konsernya Iwan juga mengajak para santri dan OI untuk menjaga lingkungan. Melalui lagu “Tanam SIram Tanam” penyanyi bernama asli Virgiawan Listanto itu menyuarakan manusia hendaknya menanam pohon dan tidak lupa merawatnya. “Karena kalau kita menanam pohon, maka pohon itu akan berdoa untuk yang menanam. Kata Pak kiai, setiap helai daunnya itu bertasbih,” kata Iwan.
Iwan dan Al Zastrouw secara bersahutan menerjemahkan lagu-lagu yang dinyanyikan Iwan. “memang ini mengkaji kehidupan, ngaji kehidupan di sekitar,” kata Al Zastrouw.
Konser spiritual Iwan Fals bersama Ki Ageng Ganjur dilakukan di 100 pondok pesantren di seluruh Indonesia. Sebelum di Jember, Iwan sudah melakukan konser di Gresik dan Lumajang, dan pada Jumat (29/10/2010) akan konser di Ponpes Darussalam Blok Agung, Banyuwangi.
Konser itu untuk membangkitkan kembali ingatan masyarakat jika pondok merupakan pusat kesenian, kebudayaan dan peradapan Islam di Indonesia. “Jadi pondok itu bukan sarang teroris,” tegas Al Zastrouw, yang pernah menjadi ajudan KH Aburrahman Wahid (Gus Dur) sebelum meninggal beberapa tahun silam.
Jumat, 10 Juni 2011
Iwan Fals berkomentar
Iwan Fals Enggan komentar Soal Pelegalan Ganja Untuk Medis
Musisi Iwan Fals terus berkampanye menanam pohon untuk keseimbangan bumi dan alam. Di saat kegiatan sosialnya itu gencar dilakukan, Lingkar Ganja Nusantara (LGN) juga menyuarakan pelegalan ganja dengan alasan medis.
Bagaimana sang legendaris menanggapi wacana tersebut? Ditemui usai konser 'Keseimbangan' bersama band Blackout di Institut Perbanas, Setiabudi, Senin (9/5/2011) malam. Penyanyi balada itu tidak berkomentar banyak, karena bukan merasa sebagai ahlinya.
"Saya bukan dan nggak pakar itu (Ganja), nggak ngerti pengaruhnya, apa dampaknya," jawab Iwan.
Namun ia tak menampik bahwa tanaman yang mengandung zat addiktif itu memang mempunyai manfaat untuk kebutuhan medis.
"saya pernah baca, kalau buat operasi rumah sakit kan dibutuhkan juga. Tapi ada yang bilang merusak syaraf segala macam saya kurang pahamlah itu," lanjutnya.
Namun jika untuk melegalkannya, pelantun 'Pesawat Tempur' itu meminta wacana itu dipelajari terlebih dahulu. Iwan pun memilih tidak banyak berkomentar.
"Soal (ganja legal) itu perlu ditelusuri lagi, dan mungkin tanya aja orang yang lebih tepat, nanti saya malah jawabnya," tandasnya
Iwan Fals: NII Tak Akan Ada Jika Pemerintah Sayang Kepada Rakyat
HEBOH kasus Negara Islam Indonesia (NII) mengusik musisi legendaris Iwan Fals untuk ikut berkomentar. Dia menilai, keberadaan NII tidak terlepas dari kesalahan pemerintah.
Awal pemunculan NII, Iwan menilai, salah satunya disebabkan karena ketidakpuasan masyarakat kepada para penguasa.
"NII enggak akan ada kalau pemerintah sayang sama warganya. Sekarang pertanyaannya pemerintah sayang tidak?" ucap penyanyi dan pencipta puluhan lagu kritik sosial itu, ditemui usai manggung di Universitas Indonesia (UI) Depok, Jawa Barat, Jumat (6/5) lalu.
Musisi yang dikenal sangat nasionalis itu bilang, jika Pancasila dijalankan dengan baik dan benar sudah cukup untuk menjadi acuan dalam bernegara.
"Apa kurangnya sih Pancasila? Kalau itu dijalankan dengan benar, enggak akan ada itu gerakan makar melawan negara," ucapnya.
Iwan Fals: Saya Bukan Pakar Ganja
Iwan Fals
Kapanlagi.com - Dalam rangka memberdayakan bumi, Iwan Fals terus berkampanye tentang keseimbangan dengan menanam pohon di kampus-kampus. Namun ada satu hal yang menarik saat dirinya berkampanye soal menanam pohon, LSM Lingkar Ganja Nusantara (LGN) menggelar aksi menyosialisasikan manfaat ganja bagi kepentingan medis pada Sabtu (7/5) lalu.
Tujuannya tak lain agar ganja dilegalkan pemerintah. Wacana tersebut pun mendapat reaksi kecaman berbagai pihak, tak terkecuali dari kalangan artis.
"Soal pelegalan ganja itu perlu di telusuri lagi," ucap pemilik nama asli Virgiawan Listianto di kampus Perbanas, Jakarta Selatan, Senin (9/5).
Iwan melanjutkan, dirinya tak mau berkomentar banyak akan hal tersebut, karena memang bukan pakarnya.
"Saya bukan dan enggak pakar, nggak ngerti pengaruhnya, apa dampaknya. Saya pernah baca kalo buat operasi rumah sakit kan dibutuhkan juga," katanya seraya beranjak pergi.
Sabtu, 04 Juni 2011
Pada Dasarnya Semua Ajaran Agama Adalah Baik (bahwa tidak ada agama yang mengajarkan kejelekan...)
Para pengajar agama berhak untuk membanggakan ajarannya, tetapi sangat disayangkan cenderung berlebihan dengan membandingkan ajarannya untuk merendahkan ajaran agama atau aliran lain, terlebih-lebih akan ajaran yang telah berakar di bumi nusantara ini. Para pengajar juga banyak memberikan kesaksian yang bersifat pribadi, tanpa melihat dampak yang menyinggung perasaan umat aliran dan agama lainnya. Masih banyak lagi ketidak tahuan mereka, yang dapat berakibat fatal bagi seluruh mahluk. Semua ini dapat terjadi, karena ketidak tahuan mereka akan alamiah keadaan spiritual beragama di Indonesia.
*intisari ajaran hindu
Hindu ditandai dengan sifat rasional yang sangat kuat. Melalui jalan berliku dari harapan samar dan renunsiasi praktis, dogma-dogma ketat dan petualangan jiwa yang tidak mengenal takut, melalui empat atau lima melinium upaya-upaya tanpa henti dalam bidang menthapisik dan teologi para Maharesi Hindu telah mencoba untuk menangkap masalah-masalah terakhir dalam suatu kesetiaan kepada kebenaran dan perasaan atas kenyataan. Peradaban brahmanikal, terlatih menilai masalah-masalah tanpa emosi dan mendasarkan kesimpulan mereka atas pengalaman-pengalaman fundamental.
Hal yang menuntun para Maharesi Hindu untuk mengangkat pernyataan mengenai Tuhan (Hakikat kenyataan) adalah kefanaan. Dunia terbuka bagi pandangan kita yang obyektif tampak bagi mereka melampaui dirinya tanpa akhir (endless Surpassing of it self). Mereka bertanya: Apakah semua ini akan lenyap, atau apakah kutuk yang menelan hal-hal ini menemukan kendalinya di suatu tempat entah di mana? Dan mereka menjawab: Ada sesuatu di dunia ini tak digantikan, suatu yang mutlak yang tak dapat dihancurkan, yaitu Tuhan. Pengalaman mengenai yang tak terbatas ini (Tuhan) diberikan kepada kita semua pada beberapa kesempatan ketika kita menangkap kilatan rahasia yang amat kuat, dan merasakan kehadiran dari jiwa yang lebih besar dan menyelimuti kita dalam kejayaan. Bahkan pada saat tragis dalam kehidupan, ketika kita merasa diri kita miskin dan yatim-piatu keagungan Tuhan dalam diri kita membuat kita merasa bahwa kesalahan dan kesedihan dunia hanyalah kecelakaan kecil (incident) dalam sebuah drama yang lebih besar yang akan berakhir dalam kekuasaan, kemegahan dan kasih. Upanisad-upanisad mengatakan: "Bila tak ada semangat kebahagian di alam semesta ini, siapa yang dapat hidup dan bernafas dalam dunia kehidupan ini?" Secara filsafah Tuhan adalah Brahman yang memiliki identitas sendiri yang mengungkapkan (mewahyukan) dirinya dalam segalanya, menjadi landasan permanen dari proses dunia. Secara agama ia diihat sebagai kesadaran jiwa yang suci, hamil dengan seluruh gerak dunia, dengan evolusi dan involusinya.
Melalui perjalanan karirnya yang panjang, keesaan Tuhan telah menjadi cita-cita yang menuntun (governing ideal) dari agama Hindu. Reg Weda memberitahu kita mengenai Tuhan, Satu Hakekat Kenyataan Terakhir, Ekam Sat, mengenai Dia para terpelajar menyebutnya dengan berbagai nama. Upanisad-Upanisad juga mengatakan bahwa Tuhan yang satu itu disebut dengan berbagai nama sesuai dengan tingkat kenyataan dimana Dia dilihat berfungsi.
Konsepsi mengenai Tri Murti muncul dari periode epik, dan dimantapkan dalam
zaman Purana-Purana. Analogi dari kesadaran manusia, dengan tiga lapis kegiatan, yaitu mengetahui (cognition), merasa (emotion), dan kehendak (will), menyarankan pandangan mengenai Tuhan sebagai Sat, Cit dan ananta Kenyataan (reality), kebijaksanaan (wisdom) dan kebahagian (joy). Triguna yaitu sattwa atau ketenangan, lahir dan kebijaksanaan, rajas atau energi lahir dari rasa yang penuh semangat, dan tamas, kelambanan, lahir sebagai akibatnya kurangnya kendali dan pencerahan, adalah merupakan unsur-unsur dari semua eksistensi. Bahkan Tuhan juga dianggap tidak kecualikan dari hukum serba Tiga ini (trilicity), dari keseluruhan mahluk hidup.
zaman Purana-Purana. Analogi dari kesadaran manusia, dengan tiga lapis kegiatan, yaitu mengetahui (cognition), merasa (emotion), dan kehendak (will), menyarankan pandangan mengenai Tuhan sebagai Sat, Cit dan ananta Kenyataan (reality), kebijaksanaan (wisdom) dan kebahagian (joy). Triguna yaitu sattwa atau ketenangan, lahir dan kebijaksanaan, rajas atau energi lahir dari rasa yang penuh semangat, dan tamas, kelambanan, lahir sebagai akibatnya kurangnya kendali dan pencerahan, adalah merupakan unsur-unsur dari semua eksistensi. Bahkan Tuhan juga dianggap tidak kecualikan dari hukum serba Tiga ini (trilicity), dari keseluruhan mahluk hidup.
Tiga fungsi dari utpeti (shristi) atau penciptaan stiti atau pemeliharaan dan pamralaya (pralina) atau penghancuran (peleburan) juga berasal dari Tri Guna ini. Wisnu Sang Pemelihara alam semesta adalah Jiwa Tertinggi yang didominasi oleh sifat sattwa, Brahman Sang Pencipta alam semesta adalah Jiwa Tertinggi yang didominasi oleh sifat rajas dan Siwa Sang Pemrelina alam semesta adalah Jiwa Tertinggi yang didominasi oleh sifat tamas. Tiga Sifat dari Tuhan Yang Tunggal dikembangkan menjadi tiga pribadi yang berbeda. Dan masing-masing pribadi itu dianggap berfungsi melalui sakti atau energinya masing-masing: Uma, Saraswati dan Laksmi. Secara harfiah ketiga sifa-sifat dan fungsi-fungsi ini seimbang di dalam Tuhan Yang Tunggal sehingga Dia dikatakan tidak memiliki sifat-sifat sama sekali. Satu Tuhan yang tidak dapat dipahami yang Maha Mengetahui, Maha Kuasa dan ada di mana-mana, tempat berbeda bagi pikiran yang berbeda dalam cara yang berbeda. Satu teks kuno mengatakan bahwa bentuk diberikan kepada yang tak berbentuk bagi kepentingan manusia.
Dengan keterbukaan pikiran yang merupakan sifat dan filsafat, orang Hindu percaya akan relativitas dari keyakinan mayarakat umum yang memeluk keyakinan itu. Agama bukanlah sekedar teori mengenai yang supernatural yang dapat kita pakai atau kita tinggalkan semau kita. Agama merupakan pernyataan dari pengalaman spiritual dari bangsa yang bersangkutan, catatan dari evolusi sosialnya, bagian tak terpisahkan dari suatu mayarakat di atas di mana ia didirikan. Bahwa orang yang berbeda akan memeluk keyakinan yang berbeda, bukanlah sesuatu yang tidak alamiah. Ini adalah semua masalah cita rasa dan temperamen. Ruchinan vaichitriyat. Ketika bangsa Arya bertemu dengan penduduk asli yang menyembah berbagai macam dewa-dewa, meraka merasa tidak terpanggil untuk menggantikannya seketika itu dengan keyakinan mereka. Pada akhirnya semua manusia mencari Tuhan yang satu. Menurut Bagawad Gita Tuhan tidak akan menolak keinginan pemuja-Nya semata-mata karena mereka tidak merasakan kekacauan dan kebingungan. Guru-guru besar dunia yang memiliki cukup penghormatan terhadap sejarah tidak akan mencoba menyelamatkan dunia dalam generasi mereka dengan memaksakan pertimbangan-pertimbangan mereka yang maju terhadap mareka yang tidak mengerti atau menghargainya.
Para Maharesi Hindu, sementara mempraktekan ideal yang tinggi, memahami ketidak siapan rakyat untuk itu, dan karena itu melakukan pelayanan dengan lemah lembut dari pada pemaksaan yang liar. Mereka mengakui dewa-dewa yang lebih rendah dan di puja oleh orang banyak dan memberitahu mereka bahwa dewa-dewa itu semua berkedudukan lebih rendah dari Brahman atau Tuhan Yang Tunggal: sementara beberapa menemukan dewa-dewa di air, yang lain di surga, yang lain dalam benda-benda dunia, orang bijaksana menemukan Tuhan yang benar, yang keagunganNya hadir di mana-mana, di dalam Atman. Sloka yang lain mengatakan: "Manusia tindakan (man of action) menemukan Tuhan dalam api, manusia perasaan (men of feeling) menemukan Tuhan dalam hati, manusia yang masih rendah kemampuan berpikirnya menemukan Tuhan dalam patung, tapi manusia yang kuat secara spiritual menemukan Tuhan di mana-mana."
Sistem agama dan falsafah Hindu mengakui evolusi dan involusi dunia secara periodik yang mempresentasikan detak jantung universal, yang selalu diam dan selalu aktif. Seluruh dunia merupakan pengejawantahan dari Tuhan. Sayana mengamati bahwa segala sesuatu adalah wahana atau kendaraan tadi manifestasi Jiwa Yang Tertinggi (Tuhan). Mahluk dibedakan dalam beberapa tingkatan. "Di antara mahluk, yang bernafas yang tertinggi; di antara ini, mereka yang telah mengembangkan pikirannya; di antara ini, mereka yang telah mempergunakan pengetahuannya; sementara yang tertinggi adalah mereka yang dikuasai oleh perasaan mengenai kesatuan dari semua kehidupan dalam Tuhan. Jiwa yang satu mengungkapkan dirinya melalui tingkatan yang berbeda."
Yang tak terbatas dalam diri manusia tidak dapat dipuaskan oleh bentuk dunia terbatas yang fana. Kebebasan adalah harta milik kita, bila kita lari dari apa yang sementara dan terbatas dalam diri kita. Makin banyak hidup kita memanifestasikan yang tak terbatas dalam diri kita, makin tinggi kita berada dalam tingkatan hidup. Manifestasi yang paling tinggi disebut Awatara atau inkarnasi dari Tuhan. Ini bukanlah suatu yang tidak biasa, satu mikjijat Tuhan, tetapi hanya manifestasi yang lebih tinggi dari prinsip tertinggi, berbeda dari yang umum yang lebih rendah dalam derajat saja. Bagawad Gita mengatakan bahwa sekalipun Tuhan ada dan bergerak dalam segalanya, Dia memanifestasikan dirinya dalam derajat khusus dalam hal-hal yang indah. Para Maharesi dan para Buddha, para Nabi dan Mesiah, merupakan pengungkapan terdalam dari jiwa universal. Bagawad Gita menjanjikan bahwa mereka akan muncul bilamana mereka diperlukan. Bila kecenderungan meteralis yang merendahkan atau mendominasi kehidupan, seorang Rama atau Krishna atau seorang Buddha akan datang kedunia untuk memperbaiki harmoni kebenaran. Dalam manusia yang telah memutuskan kekuasaan indria, membuka hati yang penuh kasih, dan memberikan kita inpirasi akan kasih, kebenaran dan keadilan, kita memiliki konsentrasi yang kuat mengenai Tuhan. Mereka mengungkapkan kepada kita jalan, kebenaran dan hidup. Mereka tentu saja melarang penyembahan buta terhadap diri mereka, karena ini akan menurunkan pengejawantahan dari Jiwa yang Agung. Rama mengungkapkan dirinya tidak lebih dari anak seorang manusia. Seorang Hindu yang mengetahui sesuatu mengenai keyakinannya siap untuk memberikan rasa hormat kepada setiap penolong kemanusiaan. Dia percaya bahwa Tuhan berinkarnasi dalam seorang manusia. Manifestasi suci bukanlah pelanggaran terhadap kepribadian manusia sebaliknya, ia merupakan drajat kemungkinan tertinggi dari pengejawantahan-diri manusia yang alamiah sebab hakikat sebenarnya dari manusia adalah suci.
Tujuan dari hidup adalah pengungkapan secara perlahan dari yang abadi dalam diri kita, dari eksistensi kemanusiaan kita. Kemajuan umum diatur oleh karma atau hukum sebab akibat moral. Agama Hindu tidak percaya akan satu Tuhan yang dari kursi-pengadilannya menimbang tiap kasus secara terpisah dan menetapkan balasannya. Dia tidak melalukan keadilan dari luar, menambah atau mengurangi hukuman berdasarkan kehendakNya sediri. Tuhan ada "dalam" manusia, dan demikian juga karma hukum adalah merupakan bagian organik dari kakekat manusia. Setiap saat ada pada pengadilannya sendiri, dalam setiap usaha yang jujur akan memberikan dia kebaikan dalam upaya internalnya. Karakter yang kita bangun akan berlanjut ke masa depan sampai kita menyadari kesatuan kita dengan Tuhan. Anak-anak Tuhan, yang dalam pandangannya satu tahun adalah seperti satu hari, tidaklah merasa perlu kecil hati bila tujuan kesempurnaan itu tidak tercapai dalam suatu kehidupan. Kelahiran kembali diterima oleh semua penganut Hindu. Dunia ini dipelihara oleh kesalahan-kesalahan kita. Kekuatan-kekuatan yang menyatukan ciptaan adalah hidup kita yang terpatah-patah yang perlu diperbaharui. Alam semesta telah muncul dan lenyap berulang-kali tak terhitung di masa lampau yang panjang, dan akan terus berlanjut dilebur dan dibentuk kembali melalui keadilan yang tak dapat dibayangkan di masa yang akan datang.
*Sifat Agung Sang Buddha
Seorang Buddha memiliki sifat Cinta Kasih (maitri atau metta) dan Kasih Sayang (karuna). Cinta Kasih dan Kasih Sayang seorang Buddha tidak terbatas oleh waktu dan selalu abadi, karena telah ada dan memancar sejak manusia pertama kalinya terlahir dalam lingkaran hidup roda samsara yang disebabkan oleh ketidaktahuan atau kebodohan batinnya. Jalan untuk mencapai Kebuddhaan ialah dengan melenyapkan ketidaktahuan atau kebodohan batin yang dimiliki oleh manusia. Pada waktu Pangeran Siddharta meninggalkan kehidupan duniawi, ia telah mengikrarkan Empat Prasetya yang berdasarkan Cinta Kasih dan Kasih Sayang yang tidak terbatas, yaitu
- Berusaha menolong semua makhluk.
- Menolak semua keinginan nafsu keduniawian.
- Mempelajari, menghayati dan mengamalkan Dharma.
- Berusaha mencapai Pencerahan Sempurna.
Buddha Gautama pertama melatih diri untuk melaksanakan amal kebajikan kepada semua makhluk dengan menghindarkan diri dari sepuluh tindakan yang diakibatkan oleh tubuh, ucapan dan pikiran, yaitu
- Tubuh (kaya): pembunuhan, pencurian, perbuatan jinah.
- Ucapan (vak): penipuan, pembicaraan fitnah, pengucapan kasar, percakapan tiada manfaat.
- Pikiran (citta): kemelekatan, niat buruk dan kepercayaan yang salah.
Cinta kasih dan kasih sayang seorang Buddha adalah cinta kasih untuk kebahagiaan semua makhluk seperti orang tua mencintai anak-anaknya, dan mengharapkan berkah tertinggi terlimpah kepada mereka. Akan tetapi terhadap mereka yang menderita sangat berat atau dalam keadaan batin gelap, Sang Buddha akan memberikan perhatian khusus. Dengan Kasih Sayang-Nya, Sang Buddha menganjurkan supaya mereka berjalan di atas jalan yang benar dan mereka akan dibimbing dalam melawan kejahatan, hingga tercapai "Pencerahan Sempurna".
Sebagai Buddha yang abadi, Beliau telah mengenal semua orang dan dengan menggunakan berbagai cara Beliau telah berusaha untuk meringankan penderitaan semua makhluk. Buddha Gautama mengetahui sepenuhnya hakekat dunia, namun Beliau tidak pernah mau mengatakan bahwa dunia ini asli atau palsu, baik atau buruk. Ia hanya menunjukkan tentang keadaan dunia sebagaimana adanya. Buddha Gautama mengajarkan agar setiap orang memelihara akar kebijaksanaan sesuai dengan watak, perbuatan dan kepercayaan masing-masing. Ia tidak saja mengajarkan melalui ucapan, akan tetapi juga melalui perbuatan. Meskipun bentuk fisik tubuh-Nya tidak ada akhirnya, namun dalam mengajar umat manusia yang mendambakan hidup abadi, Beliau menggunakan jalan pembebasan dari kelahiran dan kematian untuk membangunkan perhatian mereka.
Pengabdian Buddha Gautama telah membuat diri-Nya mampu mengatasi berbagai masalah di dalam berbagai kesempatan yang pada hakekatnya adalah Dharma-kaya, yang merupakan keadaan sebenarnya dari hakekat yang hakiki dari seorang Buddha. Sang Buddha adalah pelambang dari kesucian, yang tersuci dari semua yang suci. Karena itu, Sang Buddha adalah Raja Dharma yang agung. Ia dapat berkhotbah kepada semua orang, kapanpun dikehendaki-Nya. Sang Buddha mengkhotbahkan Dharma, akan tetapi sering terdapat telinga orang yang bodoh karena keserakahannya dan kebenciannya, tidak mau memperhatikan dan mendengarkan khotbah-Nya. Bagi mereka yang mendengarkan khotbah-Nya, yang dapat mengerti dan menghayati serta mengamalkan Sifat Agung Sang Buddha akan terbebas dari penderitaan hidup. Mereka tidak akan dapat tertolong hanya karena mengandalkan kepintarannya sendiri.
*P E M U J A A N K E P A D A R O H
Permasalahan seputar roh dan keberadaannya setelah kematian banyak disalahfahami oleh mayoritas kaum muslimin. Bahkan kecenderungan pemikiran kebanyakan kaum muslimin tersebut mengarah kepada pemahaman animisme, yaitu kepercayaan bahwa arwah orang yang telah meninggal dunia mampu mem bantu keluarganya atau kerabatnya atau orang-orang lain yang masih hidup di dunia. Kepercayaan berbau animisme ini malah dikemas dalam berbagai ritual yang dinisbatkan kepada agama Islam, padahal keseluruhan ritual tersebut ber-tentangan dengan ajaran tauhid dan syari’at Islam.
Animisme secara bahasa berasal dari kata “anima” yang bermakna roh, sehingga faham animisme bermakna kepercayaan bahwa roh itu mampu membe rikan manfa’at kepada kehidupan manusia. Kepercayaan animisme inilah yang di anut oleh bangsa-bangsa primitif yang ada di berbagai penjuru dunia. Masing-masing suku memiliki sederetan nama arwah leluhur yang dipuja dan dimintaii pertolongan. Demikian pula setiap keluarga memiliki sejumlah nama arwah yang menjadi pelindung keluarganya.
Dalam beberapa kalangan masyarakat animisme, interaksi antara orang yang masih hidup dengan roh-roh orang yang telah mati biasanya dibantu oleh jasa medium perantara yang dikenal dengan nama syaman atau dukun atau pa-ranormal dan sejenisnya. Lewat mereka orang-orang bisa berkomunikasi dengan roh para leluhurnya. Demikian kepercayaan animisme yang ternyata sampai se- karang masih dilakukan dan ditiru oleh banyak orang. Bahkan ada yang dengan sengaja memanggil roh sembarang dengan ritual tertentu yang disebut jelang-kung. Semua itu adalah agama dan ritual animisme.
Ajaran animisme ini masih dianut pula oleh beberapa bangsa yang maju, seperti bangsa Jepang dengan agama Shinto-nya. Bahkan Shinto sendiri berarti “perjalanan roh” karena berasal dari kata “Shen” yang bermakna roh dan “Tao” yang bermakna “jalannya dunia, bumi dan langit”. Dalam agama Shinto penganut nya diwajibkan menyembah kepada roh yang mereka sebut dengan “ kami “, yang terdiri dari arwah para leluhur tiap-tiap suku, arwah para pahlawan dan ar-wah nenek moyang masing-masing keluarga.
Dalam agama Hindu dan Budha pun pemujaan kepada arwah nenek mo yang pun disakralkan, meski dalam bentuk yang lain. Mereka memang tidak se-cara terang-terangan menyembah kepada arwah leluhur, karena pemujaan yang mereka lakukan kepada banyak dewa telah menyedot seluruh peribadatan mere- ka. Namun dalam praktek kesehariannya, mereka pun tidak lepas dari memohon pertolongan dan bantuan kepada arwah para leluhur. Praktek pemujaan kepada roh ini akan semakin jelas bila kita mengamati para pelaku tapa brata atau tapa yoga yang tujuannya adalah untuk melepaskan suksmanya sehingga bisa me-langlang buana berinteraksi dengan kehidupan di alam roh. Atau bisa pula kita jumpai pada ritual mereka yang mengirimkan beberapa sesajen sebagai makan-an bagi arwah leluhurnya pada hari-hari tertentu. Ada pula kebiasaan sebagian mereka yang membakar uang atau replika dari bentuk rumah, mobil dan sejenis-nya dengan niat untuk diberikan kepada roh orang yang meninggal agar bisa di-pakai oleh mereka di alam roh. Bila tidak ada yang mengirimkan barang-barang tersebut, maka di alam roh orang tersebut akan kebingungan tidak punya uang, tidak punya baju, makanan, rumah, mobil dan lain-lain.
Kepercayaan animisme ini masih pula dianut oleh sebagian besar kaum muslimin dengan meyakini bahwa roh sanak keluarga yang baru meninggal ma-sih berada di rumah hingga 7 ( tujuh ). 40 ( empat puluh ) atau 100 ( seratus ) ha-ri. Sehingga mereka perlu menggelar selamatan pada hari ke-3, ke-7, ke-40, ke-100 dan ke-1000 dalam rangka mengantar rohnya kembali ke alamnya atau de-ngan alasan-alasan sejenis lainnya. Pada saat ini, ritual animisme ini disebut de-ngan istilah “tahlilan” atau “yasinan” karena dimasukkannya pembacaan tahlil dan surat yasin di dalamnya. Yang kita permasalahkan bukan semata bid’ahnya pembacaan tahlil dan surat yasin dalam acara tersebut, namun yang lebih me-ngerikan adalah penyimpangan pelakunya dari ajaran Islam yang tidak mengenal pemujaan roh, kepada ajaran animisme yang kental dengan pemujaan kepada roh. Inilah kesyirikan yang tidak pernah disadari oleh para pelakunya.
Yang menjadi pertanyaan sekarang yaitu : apa pengertian dari roh itu ? Roh bermakna : “ Sesuatu yang denganya ada kehidupan bagi jiwa.”
Berkata Al-Hafizh Ibnu Katsir rohimahulloh : “ Sesungguhnya ruh adalah asal da-ri jiwa dan merupakan unsur penyusunnya, jiwa sendiri tersusun darinya dan dari hubungannya dengan badan, yaitu dengan satu arah saja tidak dari berbagai arah, inilah makna yang bagus ( tentang ruh ).”
Ada pun tentang perincian detail tentang ruh, tidak ada manusia yang mengeta-hui, karena urusan ruh adalah monopoli ilmu Alloh Subhanahu wa Ta’ala, seba-gaimana firman-Nya :
يَسْأَلُوْنَكَ عَنِ الرُّوْحِ , قُلِ : الرُّوْحُ مِنْ أَمْرِ رَبِّيْ وَ مَا أُوْتِيْتُ مِنَ الْعِلْمِ إِلاَّ قَلِيْلاً
“ Mereka bertanya kepadamu tentang Ruh, katakanlah : “ Ruh itu termasuk urus-an Tuhan-ku dan aku tidak diberikan ilmunya kecuali sedikit.” [ Qs. Al-Isro’ : 17 ]
Berkata Dr.Muhammad Sulaiman Al-Asyqor : “ Sesungguhnya Alloh telah memo- nopoli tentang ilmunya, tidak memberitahukannya kepada para nabi-Nya.”
Demikian pula perkaranya, ketika ruh dicabut dari badannya oleh Malai-kat Maut, hakekat keberadaannya hanya Alloh ta’ala yang mengetahui. Kita ha-nya dapat mengetahui melalui sejumlah riwayat yang shohih bahwa ruh itu akan dikembalikan ke badannya untuk menjawab sejumlah pertanyaan dari Malaikat Munkar dan Nakir, yaitu dalam kehidupan di alam barzah. Kemudian bagi yang bisa menjawab pertanyaan Malaikat Munkar dan Nakir akan mendapatkan nik-mat kubur, sedangkan yang tidak mampu menjawab dengan benar akan meneri-ma siksa kubur.
Bila kita menelusuri seluruh riwayat tentang alam qubur atau alam bar-zah, kita bisa dapati bahwa tidak ada satu pun riwayat yang shohih yang dapat di jadikan pembenar bagi faham animisme. Semua cerita tentang roh-roh orang ma ti yang menengok familinya, membantu orang yang minta tolong kepadanya atau pun yang pada bergentayangan sebagaimana banyak ditayangkan dalam film-film horor dan mistik hanyalah bersumber dari hadits-hadits palsu dan cerita-ceri- ta khurofat dan tahayyul.
Dalam masyarakat yang masih bodoh dengan ajaran tauhid dan ‘aqidah yang lurus, syetan sering mempermainkan mereka dengan menjelma menjadi so sok orang yang telah mati lalu menampakkan dirinya mendatangi keluarga dan para sahabatnya. Sesungguhnya yang datang kepada keluarga dan orang-orang di sekitarnya bukanlah ruh orang yang mati itu, karena ruh sedang mengalami siksa kubur atau nikmat kubur. Yang datang itu tidak lain adalah jin, terutama jin qorin, yaitu jin pendamping orang tersebut semasa hidupnya. Karena setiap ma-nusia pasti didampingi oleh 2 ( dua ) qorin ( pendamping ) yaitu dari bangsa jin yang senantiasa membisikkan kejelekan dan dari bangsa malaikat yang senantia sa mengajak kepada kebaikan. Setelah seseorang meninggal dunia, maka jin qo rinnya pun pergi meninggalkan tubuhnya, dan terkadang sering menampakkan di ri kepada orang-orang dengan rupa dan wujud dari orang mati tersebut. Oleh ka-rena itu Mujahid pernah berkata : “ Syetan selalu menampakkan diri kepadaku dalam rupa Ibnu ‘Abbas ketika aku sedang sholat, maka aku pun teringat ucapan Ibnu ‘Abbas, lalu aku membawa pisau, maka ketika ia menampakkan diri kembali aku tusuk ia dengan pisau hingga ia roboh, dan tidaklah aku melihatnya lagi sete lah itu.” [ AR. Al-Hafizh Abu Bakar Al-Baghondi ]
Demikian pula sosok yang menampakkan diri ketika seseorang beri’tikaf di makam seorang nabi atau wali atau seorang sholih, sesungguhnya ia adalah syetan, karena mereka yang telah mati tidak mungkin ruhnya bisa keluar mene-mui peziarahnya untuk mengabulkan segala hajat mereka. Sehingga para pemu-ja kuburan ( quburiyyin ) tidaklah bertemu dengan ruh orang yang dikubur, na- mun sebenarnya mereka hanya bertemu dengan syetan yang menjelma.
Animisme secara bahasa berasal dari kata “anima” yang bermakna roh, sehingga faham animisme bermakna kepercayaan bahwa roh itu mampu membe rikan manfa’at kepada kehidupan manusia. Kepercayaan animisme inilah yang di anut oleh bangsa-bangsa primitif yang ada di berbagai penjuru dunia. Masing-masing suku memiliki sederetan nama arwah leluhur yang dipuja dan dimintaii pertolongan. Demikian pula setiap keluarga memiliki sejumlah nama arwah yang menjadi pelindung keluarganya.
Dalam beberapa kalangan masyarakat animisme, interaksi antara orang yang masih hidup dengan roh-roh orang yang telah mati biasanya dibantu oleh jasa medium perantara yang dikenal dengan nama syaman atau dukun atau pa-ranormal dan sejenisnya. Lewat mereka orang-orang bisa berkomunikasi dengan roh para leluhurnya. Demikian kepercayaan animisme yang ternyata sampai se- karang masih dilakukan dan ditiru oleh banyak orang. Bahkan ada yang dengan sengaja memanggil roh sembarang dengan ritual tertentu yang disebut jelang-kung. Semua itu adalah agama dan ritual animisme.
Ajaran animisme ini masih dianut pula oleh beberapa bangsa yang maju, seperti bangsa Jepang dengan agama Shinto-nya. Bahkan Shinto sendiri berarti “perjalanan roh” karena berasal dari kata “Shen” yang bermakna roh dan “Tao” yang bermakna “jalannya dunia, bumi dan langit”. Dalam agama Shinto penganut nya diwajibkan menyembah kepada roh yang mereka sebut dengan “ kami “, yang terdiri dari arwah para leluhur tiap-tiap suku, arwah para pahlawan dan ar-wah nenek moyang masing-masing keluarga.
Dalam agama Hindu dan Budha pun pemujaan kepada arwah nenek mo yang pun disakralkan, meski dalam bentuk yang lain. Mereka memang tidak se-cara terang-terangan menyembah kepada arwah leluhur, karena pemujaan yang mereka lakukan kepada banyak dewa telah menyedot seluruh peribadatan mere- ka. Namun dalam praktek kesehariannya, mereka pun tidak lepas dari memohon pertolongan dan bantuan kepada arwah para leluhur. Praktek pemujaan kepada roh ini akan semakin jelas bila kita mengamati para pelaku tapa brata atau tapa yoga yang tujuannya adalah untuk melepaskan suksmanya sehingga bisa me-langlang buana berinteraksi dengan kehidupan di alam roh. Atau bisa pula kita jumpai pada ritual mereka yang mengirimkan beberapa sesajen sebagai makan-an bagi arwah leluhurnya pada hari-hari tertentu. Ada pula kebiasaan sebagian mereka yang membakar uang atau replika dari bentuk rumah, mobil dan sejenis-nya dengan niat untuk diberikan kepada roh orang yang meninggal agar bisa di-pakai oleh mereka di alam roh. Bila tidak ada yang mengirimkan barang-barang tersebut, maka di alam roh orang tersebut akan kebingungan tidak punya uang, tidak punya baju, makanan, rumah, mobil dan lain-lain.
Kepercayaan animisme ini masih pula dianut oleh sebagian besar kaum muslimin dengan meyakini bahwa roh sanak keluarga yang baru meninggal ma-sih berada di rumah hingga 7 ( tujuh ). 40 ( empat puluh ) atau 100 ( seratus ) ha-ri. Sehingga mereka perlu menggelar selamatan pada hari ke-3, ke-7, ke-40, ke-100 dan ke-1000 dalam rangka mengantar rohnya kembali ke alamnya atau de-ngan alasan-alasan sejenis lainnya. Pada saat ini, ritual animisme ini disebut de-ngan istilah “tahlilan” atau “yasinan” karena dimasukkannya pembacaan tahlil dan surat yasin di dalamnya. Yang kita permasalahkan bukan semata bid’ahnya pembacaan tahlil dan surat yasin dalam acara tersebut, namun yang lebih me-ngerikan adalah penyimpangan pelakunya dari ajaran Islam yang tidak mengenal pemujaan roh, kepada ajaran animisme yang kental dengan pemujaan kepada roh. Inilah kesyirikan yang tidak pernah disadari oleh para pelakunya.
Yang menjadi pertanyaan sekarang yaitu : apa pengertian dari roh itu ? Roh bermakna : “ Sesuatu yang denganya ada kehidupan bagi jiwa.”
Berkata Al-Hafizh Ibnu Katsir rohimahulloh : “ Sesungguhnya ruh adalah asal da-ri jiwa dan merupakan unsur penyusunnya, jiwa sendiri tersusun darinya dan dari hubungannya dengan badan, yaitu dengan satu arah saja tidak dari berbagai arah, inilah makna yang bagus ( tentang ruh ).”
Ada pun tentang perincian detail tentang ruh, tidak ada manusia yang mengeta-hui, karena urusan ruh adalah monopoli ilmu Alloh Subhanahu wa Ta’ala, seba-gaimana firman-Nya :
يَسْأَلُوْنَكَ عَنِ الرُّوْحِ , قُلِ : الرُّوْحُ مِنْ أَمْرِ رَبِّيْ وَ مَا أُوْتِيْتُ مِنَ الْعِلْمِ إِلاَّ قَلِيْلاً
“ Mereka bertanya kepadamu tentang Ruh, katakanlah : “ Ruh itu termasuk urus-an Tuhan-ku dan aku tidak diberikan ilmunya kecuali sedikit.” [ Qs. Al-Isro’ : 17 ]
Berkata Dr.Muhammad Sulaiman Al-Asyqor : “ Sesungguhnya Alloh telah memo- nopoli tentang ilmunya, tidak memberitahukannya kepada para nabi-Nya.”
Demikian pula perkaranya, ketika ruh dicabut dari badannya oleh Malai-kat Maut, hakekat keberadaannya hanya Alloh ta’ala yang mengetahui. Kita ha-nya dapat mengetahui melalui sejumlah riwayat yang shohih bahwa ruh itu akan dikembalikan ke badannya untuk menjawab sejumlah pertanyaan dari Malaikat Munkar dan Nakir, yaitu dalam kehidupan di alam barzah. Kemudian bagi yang bisa menjawab pertanyaan Malaikat Munkar dan Nakir akan mendapatkan nik-mat kubur, sedangkan yang tidak mampu menjawab dengan benar akan meneri-ma siksa kubur.
Bila kita menelusuri seluruh riwayat tentang alam qubur atau alam bar-zah, kita bisa dapati bahwa tidak ada satu pun riwayat yang shohih yang dapat di jadikan pembenar bagi faham animisme. Semua cerita tentang roh-roh orang ma ti yang menengok familinya, membantu orang yang minta tolong kepadanya atau pun yang pada bergentayangan sebagaimana banyak ditayangkan dalam film-film horor dan mistik hanyalah bersumber dari hadits-hadits palsu dan cerita-ceri- ta khurofat dan tahayyul.
Dalam masyarakat yang masih bodoh dengan ajaran tauhid dan ‘aqidah yang lurus, syetan sering mempermainkan mereka dengan menjelma menjadi so sok orang yang telah mati lalu menampakkan dirinya mendatangi keluarga dan para sahabatnya. Sesungguhnya yang datang kepada keluarga dan orang-orang di sekitarnya bukanlah ruh orang yang mati itu, karena ruh sedang mengalami siksa kubur atau nikmat kubur. Yang datang itu tidak lain adalah jin, terutama jin qorin, yaitu jin pendamping orang tersebut semasa hidupnya. Karena setiap ma-nusia pasti didampingi oleh 2 ( dua ) qorin ( pendamping ) yaitu dari bangsa jin yang senantiasa membisikkan kejelekan dan dari bangsa malaikat yang senantia sa mengajak kepada kebaikan. Setelah seseorang meninggal dunia, maka jin qo rinnya pun pergi meninggalkan tubuhnya, dan terkadang sering menampakkan di ri kepada orang-orang dengan rupa dan wujud dari orang mati tersebut. Oleh ka-rena itu Mujahid pernah berkata : “ Syetan selalu menampakkan diri kepadaku dalam rupa Ibnu ‘Abbas ketika aku sedang sholat, maka aku pun teringat ucapan Ibnu ‘Abbas, lalu aku membawa pisau, maka ketika ia menampakkan diri kembali aku tusuk ia dengan pisau hingga ia roboh, dan tidaklah aku melihatnya lagi sete lah itu.” [ AR. Al-Hafizh Abu Bakar Al-Baghondi ]
Demikian pula sosok yang menampakkan diri ketika seseorang beri’tikaf di makam seorang nabi atau wali atau seorang sholih, sesungguhnya ia adalah syetan, karena mereka yang telah mati tidak mungkin ruhnya bisa keluar mene-mui peziarahnya untuk mengabulkan segala hajat mereka. Sehingga para pemu-ja kuburan ( quburiyyin ) tidaklah bertemu dengan ruh orang yang dikubur, na- mun sebenarnya mereka hanya bertemu dengan syetan yang menjelma.
*Kepercayaan manusia masa Praaksara
Sistem kepercayaan telah berkembang pada masa manusia praaksara. Mereka menyadari bahwa ada kekuatan lain di luar mereka. Oleh sebab itu, mereka berusaha mendekatkan diri dengan kekuatan tersebut. Caranya ialah dengan mengadakan berbagai upacara, seperti pemujaan, pemberian sesaji, atau upacara ritual lainnya. Beberapa sistem kepercayaan manusia purba adalah seperti berikut.
a. Animisme
Animisme adalah kepercayaan terhadap roh yang mendiami semua benda. Manusia purba percaya bahwa roh nenek moyang masih berpengaruh terhadap kehidupan di dunia. Mereka juga memercayai adanya roh di luar roh manusia yang dapat berbuat jahat dan berbuat baik. Roh-roh itu mendiami semua benda, misalnya pohon, batu, gunung, dsb. Agar mereka tidak diganggu roh jahat, mereka memberikan sesaji kepada roh-roh tersebut.
Animisme adalah kepercayaan terhadap roh yang mendiami semua benda. Manusia purba percaya bahwa roh nenek moyang masih berpengaruh terhadap kehidupan di dunia. Mereka juga memercayai adanya roh di luar roh manusia yang dapat berbuat jahat dan berbuat baik. Roh-roh itu mendiami semua benda, misalnya pohon, batu, gunung, dsb. Agar mereka tidak diganggu roh jahat, mereka memberikan sesaji kepada roh-roh tersebut.
b. Dinamisme
Dinamisme adalah kepercayaan bahwa segala sesuatu mempunyai tenaga atau kekuatan yang dapat memengaruhi keberhasilan atau kegagalan usaha manusia dalam mempertahankan hidup. Mereka percaya terhadap kekuatan gaib dan kekuatan itu dapat menolong mereka. Kekuatan gaib itu terdapat di dalam benda-benda seperti keris, patung, gunung, pohon besar, dll. Untuk mendapatkan pertolongan kekuatan gaib tersebut, mereka melakukan upacara pemberian sesaji, atau ritual lainnya.
c. Totemisme
Totemisme adalah kepercayaan bahwa hewan tertentu dianggap suci dan dipuja karena memiliki kekuatan supranatural. Hewan yang dianggap suci antara lain sapi, ular, dan harimau.
Dalam melaksanakan upacara penyembahannya, manusia purba membuat berbagai bangunan dari batu. Masa ini disebut sebagai kebudayaan Megalithik atau Megalithikum (kebudayaan batu besar). Bangunan-bangunan tersebut masih dapat ditemui saat ini. Sarana upacara ritual manusia purba antara lain : Peti kubur batu, bangunan yang berfungsi sebagai peti jenazah. Peti kubur ada yang berbentuk kotak persegi panjang, ada pula yang berbentuk kubus dan memiliki tutup dari batu bergambar (disebut juga waruga), serta ada pula yang berbentuk menyerupai mangkuk (disebut juga sarkofagus). Di dalamnya, selain jenazah, juga terdapat ‘bekal kubur’.
Sistem kepercayaan tersebut diatas menjadi cikal bakal dari Agama Ardhi, atau agama yang berasal dari bumi dimana agama ini hasil usaha dari manusia untuk menemukan sumber kekuatan yang berada d luar manusia.(Sudartoyo Putra Muria)
Rabu, 01 Juni 2011
Batas Tak Berbatas - Iwan Fals - OST Film 'Batas' 2011
Iwan Fals - Gala Premiere Film Batas 12 Mei 2011 |
Theme Song : OST BATAS
Penyanyi : Iwan Fals
Ciptaan : Iwan Fals
Lirik : Slamet Rahardjo Djarot
Sendiri menanti pagi
Setitik embun bergantung di ujung daun
Sang dara melamun
Mimpi menelan matahari
Reff :
Suci embun segar perawan
Bergaun cahaya
Melintas batas
Ambisi dan kenyataan
Melambung tinggi, jauh
Ke alam impian
Bridge :
Berkelindan menganyam kehidupan
Jejak telah dilangkahkan
Seribu kehendak harus terlahirkan
Urai jerat keangkuhan
Melepas belenggu
Rasa tahu berlebihan
Reff :
Memang gaun ini mesti berganti
Cahaya tak lagi menyilaukan
Dan menjelma menjadi pelurus hati
Kini sang dara menyanyi lagi
Bridge :
Tak lagi dia mau merasa sepi
Tak lagi dia mau merasa sendiri
Segar perawan berdandan
Atas cermin bercahaya kenyataan
Mimpi indah adalah
Fatamorgana
Walau samar cakrawala
Adalah kenyataan
Tampak jauh untuk ditempuh
Tapi itulah batas
Dari kehendak manusia yang tak berbatas
Oooh.. hmmmmm..
Reff :
Suci embun segar perawan
Bergaun cahaya
Melintas batas ambisi dan kenyataan
Melambung tinggi, jauh
Ke alam impian
Bridge :
Dimana sungai dan pepohonan
Berkelindan menganyam kehidupan
Dimana sungai dan pepohonan
Berkelindan menganyam kehidupan
-------------------------
Biografi Iwan Fals
Ditulis oleh Billy pada 19.12.2010 | Kategori: Biografi
Indonesia harus berbangga mempunyai musisi seperti Iwan Fals. Penyanyi balada yang selama ini dikenal sebagai ‘corong’ bagi rakyat kecil ini sukses menggambarkan kondisi sosial dan politik di Indonesia lewat lagu-lagunya. Hanya bersenjatakan sebuah gitar, Iwan sukses merangkul fans hingga jutaan dan menjadi salah satu figur publik paling disegani di Indonesia.
Virgiawan Listianto dilahirkan di ibukota Jakarta, 49 tahun silam. Masa kecilnya lebih banyak dihabiskan di kota Bandung. Ia juga pernah ikut salah satu saudaranya bermukin di kota Jeddah, Arab selama 8 bulan.
Bakat bermusik Iwan terasah ketika umur 13 tahun. Kala itu ia seringkali mengamen di jalan-jalan kota Bandung. Iwan melakukan hal tersebut bukan karena kekurangan secara materi. namun ia ingin belajar mandiri dan mengasah kemampunannya mencipta lirik lagu. Bahkan di sekolahnya semasa SMP, Iwan didapuk menjadi gitaris paduan suara sekolah.
Kesempatan pertama Iwan menjadi musisi profesional datang ketika seorang produser menawarinya untuk rekaman di Jakarta. Tanpa pikir panjang Iwan mengiyakan ajakan tersebut dan menjual motor kesayangannya untuk biaya membuat master rekaman. Kala itu, Iwan bersama ketiga rekannya, Toto Gunarto, Helmi dan Bambang Bule tergabung dalam grup musik bernama Amburadul. Namun sayang, sesuai nama grupnya, album pertama Iwan tidak laku di pasaran. Ia pun kembali melanjutkan hobi lamanya : mengamen.
Sembari mengamen, Iwan rajin mengikuti berbagai festival musik. Ia sempat memenangkan sebuah festival musik Country dan festival musik humor. Iwan bahkan sempat kembali ke dapur rekaman dengan sebuah album humor yang dirilis oleh ABC Records. Namun album tersebut kembali gagal menembus pasar dan hanya dinikmati kalangan tertentu saja.
Setelah merilis 4-5 album yang tidak ‘bunyi’, peruntungan mulai mendatangi Iwan saat ia menggarap album bersama sebuah label bernama Musica. Di label ini lagu-lagu Iwan digarap dengan serius. Pada album Sarjana Muda, misalnya, lagu-lagu Iwan digarap musisi kawakan Willy Soemantri.
Album Sarjana Muda banyak diminati dan Iwan mulai mendapatkan berbagai tawaran untuk bernyanyi. Kemudian sempat masuk televisi setelah tahun 1987. Waktu siaran acara Manasuka Siaran Niaga di TVRI, lagu Oemar Bakri sempat ditayangkan di TVRI.
Setelah cukup dikenal pun Iwan masih tetap menjalankan profesi sampingannya, menjadi pengamen. Ia mengamen dengan mendatangi rumah-rumah dan di kawasan Pasar Kaget serta Blok M. Iwan baru berhenti total mengamen saat anak keduanya, Cikal, lahir pada tahun 1985.
Selama masa pemerintahan Orde Baru, Iwan kerap kesulitan untuk manggung. Konsernya seringkali dibatalkan oleh aparat berwajib karena lirik lagunya yang dinilai kritis dan mencela pemerintah.
Ketenaran Iwan mencapai puncaknya ketika bergabung dengan grup musik SWAMI pada tahun 1989 dan merilis album dengan nama sama. Lagu-lagu dari album tersebut, seperti bento dan Bongkar, menjadi superhits karena liriknya yang begitu mewakili keadaan rakyat kecil. Iwan pun dianggap sebagai semacam sosok pahlawan pembela rakyat kecil. Lalu pada tahun 1990, Iwan bergabung dengan grup musik Kantata Takwa bersama pengusaha besar Setiawan Djody. Berkat dukungan Djody, grup musik Kantata Takwa dikenal kala itu sebagai grup musik Indonesia yang selalu menyelenggarakan konser musik terbesar dan termegah. Hal ini ditambah lagi dengan kharisma seorang Iwan Fals yang makin lama makin terang sinarnya.
Kharisma seorang Iwan Fals sangat besar. Dia sangat dipuja oleh kaum ‘akar rumput’. Kesederhanaannya menjadi panutan para penggemarnya yang tersebar di seluruh Nusantara. Para penggemar fanatik Iwan Fals bahkan mendirikan sebuah yayasan pada tanggal 16 Agustus 1999 yang disebut Yayasan Orang Indonesia atau biasa dikenal dengan seruan Oi. Yayasan ini mewadahi aktifitas para penggemar Iwan Fals. Hingga sekarang kantor cabang Oi dapat ditemui setiap penjuru Nusantara dan beberapa bahkan sampai ke mancanegara.
Lagu-lagu Iwan Fals sebagian besar menyoroti penindasan rakyat kecil oleh kaum-kaum ‘kelas atas’. Selain itu ada berbagai topik lain yang menjadi kegemarannya, yakni kritik atas perilaku sekelompok orang (seperti Wakil Rakyat, Tante Lisa), empati bagi kelompok marginal (misalnya Siang Seberang Istana, Lonteku), atau bencana besar yang melanda Indonesia (atau kadang-kadang di luar Indonesia, seperti Ethiopia) mendominasi tema lagu-lagu yang dibawakannya. Iwan Fals tidak hanya menyanyikan lagu ciptaannya tetapi juga sejumlah pencipta lain. Namun tidak hanya berkutat di politik dans osial, terkadang Iwan menunjukkan sisi lembut dan romantisnya di beberapa lagu . Salah satu yang paling ternama adalah lagu Kemesraan, yang diciptakannya bersama penyanyi Franky Sahilatua.
Selain menjadi musisi, Iwan juga menggeluti dunia bela diri. Gelar Juara II Karate Tingkat Nasional, Juara IV Karate Tingkat Nasional 1989 pernah diraihnya. Ia sampai terpanggil masuk pelatnas dan mengajar karate di bekas kampusnya. Kegemarannya pada olahraga juga sempat mengantarnya menjadi kontributor sejumlah tabloid olah raga.
Iwan Fals menikahi Rossana, wanita yang selalu setia mendampinginya sejak masih menjadi musisi jalanan. Wanita yang akrab disapa Mbak Yos ini kini menjabat sebagai manajer Iwan.
Dari pernikahannya, Iwan dikaruniai tiga buah hati, yakni Galang Rambu Anarki (alm) , Annisa Cikal Rambu Basae, dan Rayya Rambu Rabbani. Kematian putra sulungnya, Galang, karena obat-obatan, sempat membuat Iwan Fals down dan berhenti berkarya selama beberapa tahun. Namun kecintaan Iwan untuk menyuarakan pikirannya lewat syair dan nada membuatnya kembali menggeluti dunia tersebut, hingga sekarang.
Sosok dan kharisma Iwan telah menjadi legenda, dan hingga saat ini pun dirinya masih rajin berkarya. Sunggu keteguhan hati yang pantas menerima sanjungan dari para generasi muda, dan menjadi panutan tentunya.
Teruslah bernyanyi, bang Iwan! Suarakan isi hati kami!
Profil singkat Iwan Fals:
Nama lengkap: Virgiawan Listianto
Nama beken : Iwan Fals
Tempat / tanggal lahir : Jakarta / 3 september 1961
Status : Menikah
Istri : Rosanna (Mbak Yos)
Anak:
Virgiawan Listianto dilahirkan di ibukota Jakarta, 49 tahun silam. Masa kecilnya lebih banyak dihabiskan di kota Bandung. Ia juga pernah ikut salah satu saudaranya bermukin di kota Jeddah, Arab selama 8 bulan.
Bakat bermusik Iwan terasah ketika umur 13 tahun. Kala itu ia seringkali mengamen di jalan-jalan kota Bandung. Iwan melakukan hal tersebut bukan karena kekurangan secara materi. namun ia ingin belajar mandiri dan mengasah kemampunannya mencipta lirik lagu. Bahkan di sekolahnya semasa SMP, Iwan didapuk menjadi gitaris paduan suara sekolah.
Kesempatan pertama Iwan menjadi musisi profesional datang ketika seorang produser menawarinya untuk rekaman di Jakarta. Tanpa pikir panjang Iwan mengiyakan ajakan tersebut dan menjual motor kesayangannya untuk biaya membuat master rekaman. Kala itu, Iwan bersama ketiga rekannya, Toto Gunarto, Helmi dan Bambang Bule tergabung dalam grup musik bernama Amburadul. Namun sayang, sesuai nama grupnya, album pertama Iwan tidak laku di pasaran. Ia pun kembali melanjutkan hobi lamanya : mengamen.
Sembari mengamen, Iwan rajin mengikuti berbagai festival musik. Ia sempat memenangkan sebuah festival musik Country dan festival musik humor. Iwan bahkan sempat kembali ke dapur rekaman dengan sebuah album humor yang dirilis oleh ABC Records. Namun album tersebut kembali gagal menembus pasar dan hanya dinikmati kalangan tertentu saja.
Setelah merilis 4-5 album yang tidak ‘bunyi’, peruntungan mulai mendatangi Iwan saat ia menggarap album bersama sebuah label bernama Musica. Di label ini lagu-lagu Iwan digarap dengan serius. Pada album Sarjana Muda, misalnya, lagu-lagu Iwan digarap musisi kawakan Willy Soemantri.
Album Sarjana Muda banyak diminati dan Iwan mulai mendapatkan berbagai tawaran untuk bernyanyi. Kemudian sempat masuk televisi setelah tahun 1987. Waktu siaran acara Manasuka Siaran Niaga di TVRI, lagu Oemar Bakri sempat ditayangkan di TVRI.
Setelah cukup dikenal pun Iwan masih tetap menjalankan profesi sampingannya, menjadi pengamen. Ia mengamen dengan mendatangi rumah-rumah dan di kawasan Pasar Kaget serta Blok M. Iwan baru berhenti total mengamen saat anak keduanya, Cikal, lahir pada tahun 1985.
Selama masa pemerintahan Orde Baru, Iwan kerap kesulitan untuk manggung. Konsernya seringkali dibatalkan oleh aparat berwajib karena lirik lagunya yang dinilai kritis dan mencela pemerintah.
Ketenaran Iwan mencapai puncaknya ketika bergabung dengan grup musik SWAMI pada tahun 1989 dan merilis album dengan nama sama. Lagu-lagu dari album tersebut, seperti bento dan Bongkar, menjadi superhits karena liriknya yang begitu mewakili keadaan rakyat kecil. Iwan pun dianggap sebagai semacam sosok pahlawan pembela rakyat kecil. Lalu pada tahun 1990, Iwan bergabung dengan grup musik Kantata Takwa bersama pengusaha besar Setiawan Djody. Berkat dukungan Djody, grup musik Kantata Takwa dikenal kala itu sebagai grup musik Indonesia yang selalu menyelenggarakan konser musik terbesar dan termegah. Hal ini ditambah lagi dengan kharisma seorang Iwan Fals yang makin lama makin terang sinarnya.
Kharisma seorang Iwan Fals sangat besar. Dia sangat dipuja oleh kaum ‘akar rumput’. Kesederhanaannya menjadi panutan para penggemarnya yang tersebar di seluruh Nusantara. Para penggemar fanatik Iwan Fals bahkan mendirikan sebuah yayasan pada tanggal 16 Agustus 1999 yang disebut Yayasan Orang Indonesia atau biasa dikenal dengan seruan Oi. Yayasan ini mewadahi aktifitas para penggemar Iwan Fals. Hingga sekarang kantor cabang Oi dapat ditemui setiap penjuru Nusantara dan beberapa bahkan sampai ke mancanegara.
Lagu-lagu Iwan Fals sebagian besar menyoroti penindasan rakyat kecil oleh kaum-kaum ‘kelas atas’. Selain itu ada berbagai topik lain yang menjadi kegemarannya, yakni kritik atas perilaku sekelompok orang (seperti Wakil Rakyat, Tante Lisa), empati bagi kelompok marginal (misalnya Siang Seberang Istana, Lonteku), atau bencana besar yang melanda Indonesia (atau kadang-kadang di luar Indonesia, seperti Ethiopia) mendominasi tema lagu-lagu yang dibawakannya. Iwan Fals tidak hanya menyanyikan lagu ciptaannya tetapi juga sejumlah pencipta lain. Namun tidak hanya berkutat di politik dans osial, terkadang Iwan menunjukkan sisi lembut dan romantisnya di beberapa lagu . Salah satu yang paling ternama adalah lagu Kemesraan, yang diciptakannya bersama penyanyi Franky Sahilatua.
Selain menjadi musisi, Iwan juga menggeluti dunia bela diri. Gelar Juara II Karate Tingkat Nasional, Juara IV Karate Tingkat Nasional 1989 pernah diraihnya. Ia sampai terpanggil masuk pelatnas dan mengajar karate di bekas kampusnya. Kegemarannya pada olahraga juga sempat mengantarnya menjadi kontributor sejumlah tabloid olah raga.
Iwan Fals menikahi Rossana, wanita yang selalu setia mendampinginya sejak masih menjadi musisi jalanan. Wanita yang akrab disapa Mbak Yos ini kini menjabat sebagai manajer Iwan.
Dari pernikahannya, Iwan dikaruniai tiga buah hati, yakni Galang Rambu Anarki (alm) , Annisa Cikal Rambu Basae, dan Rayya Rambu Rabbani. Kematian putra sulungnya, Galang, karena obat-obatan, sempat membuat Iwan Fals down dan berhenti berkarya selama beberapa tahun. Namun kecintaan Iwan untuk menyuarakan pikirannya lewat syair dan nada membuatnya kembali menggeluti dunia tersebut, hingga sekarang.
Sosok dan kharisma Iwan telah menjadi legenda, dan hingga saat ini pun dirinya masih rajin berkarya. Sunggu keteguhan hati yang pantas menerima sanjungan dari para generasi muda, dan menjadi panutan tentunya.
Teruslah bernyanyi, bang Iwan! Suarakan isi hati kami!
Profil singkat Iwan Fals:
Nama lengkap: Virgiawan Listianto
Nama beken : Iwan Fals
Tempat / tanggal lahir : Jakarta / 3 september 1961
Status : Menikah
Istri : Rosanna (Mbak Yos)
Anak:
- Galang Rambu Anarki (Alm)
- Annisa Cikal Rambu Basae
- Rayya Rambu Rabbani
- Juara harapan Lomba Musik Humor (1979).
- Juara I Festival Musik Country (1980).
- Gold record, lagu Oemar Bakri, PT. Musica Studio’s.
- Silver record, penyanyi & pencipta lagu Ethiopia, PT. Musica Studio’s.
- Penghargaan prestasi artis HDX 1987 – 1988, pencipta lagu Buku Ini Aku Pinjam.
- Penyanyi Pujaan, BASF, (1989).
- The best selling, album Mata Dewa, BASF, 1988 – 1989.
- Penyanyi rekaman pria terbaik, album Anak Wayang, BASF Award XI, 18 April 1996.
- Penyanyi solo terbaik Country/Balada, Anugrah Musik Indonesia – 1999.
- Presents This Certificate To Iwan Fals In Recognition Of The Contribution To Cultural Exchange Between Korea and Indonesia, 25 September 1999.
- Penyanyi solo terbaik Country/Balada AMI Sharp Award (2000).
- Video klip terbaik lagu Entah, Video Musik Indonesia periode VIII – 2000/2001.
- Triple Platinum Award, Album Best Of The Best Iwan Fals, PT. Musica Studio’s – Juni 2002.
- 6th AMI Sharp Award, album terbaik Country/Balada.
- 6th AMI Sharp Award, artis solo/duo/grup terbaik Country/Balada.
- Pemenang video klip terbaik edisi – Juli 2002, lagu Kupu-Kupu Hitam Putih, Video Musik Indonesia, periode I- 2002/2003.
- Penghargaan album In Collaboration with, angka penjualan diatas 150.000 unit, PT. Musica Studio’s – Juni 2003.
- Triple Platinum Award, album In Collaboration with, angka penjualan diatas 450.000 unit, PT. Musica Studio’s – November 2003.
- 7th AMI Award 2003, Legend Awards.
- 7th AMI Award 2003, Penyanyi Solo Pria Pop Terbaik.
- Penghargaan MTV Indonesia 2003, Most Favourite Male.
- SCTV Music Award 2004, album Ngetop! (pop) In Collaboration with.
- SCTV Music Award 2004, Penyanyi Pop Ngetop.
- Anugrah Planet Muzik 2004.
- Generasi Biang Extra Joss – 2004.
- 8th AMI Samsung Award, Karya Produksi Balada Terbaik.
- SCTV Music Award 2005, album pop solo ngetop Iwan Fals In Love.
- With The Compliment Of Metro TV.
- Partisipasi dalam acara konser Salam Lebaran 2005, PT. Gudang Garam Indonesia.
- Lagunya bersama {Swami} yang berjudul [Bongkar] menerima penghargaan 150 lagu terbaik sepanjang masa versi Majalah Rolling Stone peringkat 1
Inilah 17 pemenang award class mild hero yg kabarnya,namanya akan terukir bak pahlawan musik indonesia.nama mereka akan memikul sbuah monumen hero yg menghiasi jalan2 utama seantero nusantara"apakah tidak berlebihan pak,mending koreksi dulu gih...?check this..
1. Iwan Fals
2. Slank
3. Peterpan
4. Melly Goeslaw
5. Krisdayanti
6. Gigi
7. Agnes Monica
8. Ari Lasso
9. Project Pop
10. Yovie & Nuno
11. Andra & The Backbone
12. Coklat
13. Sheila on 7
14. Naif
15. Letto
16. The Changcuters
17. Efek Rumah Kaca
scan dari kompas,
Last Edit: March 04, 2009
1. Iwan Fals
2. Slank
3. Peterpan
4. Melly Goeslaw
5. Krisdayanti
6. Gigi
7. Agnes Monica
8. Ari Lasso
9. Project Pop
10. Yovie & Nuno
11. Andra & The Backbone
12. Coklat
13. Sheila on 7
14. Naif
15. Letto
16. The Changcuters
17. Efek Rumah Kaca
scan dari kompas,
Last Edit: March 04, 2009
Langganan:
Postingan (Atom)